Bedanya Zuhud dan Waro’
Bismillahirrahmanirrahim.
Zuhud adalah,
ترك ما لاينفع في الآخرة
“Meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat di akhirat.”
Baik itu dalam bentuk perbuatan, ucapan, benda, makanan, minuman, kegiatan dll.
Adapun Wara‘ adalah
ترك ما يخشى ضرره في الآخرة
“Meninggalkan segala sesuatu yang dikhawatirkan membahayakan dia di akhirat.”
Oleh karenanya orang yang wara’ dia akan meninggalkan dua hal di dunia ini :
1. Perkara haram
2. Hal – hal yang syubhat.
Baik itu dalam bentuk perbuatan, ucapan, benda, makanan, minuman, kegiatan dll.
Beda antara “tidak bermanfaat di akhirat” dengan “dikhawatirkan membahayakan di akhirat”.
– Tidak bermanfaat (Zuhud) : ini mencakup hal – hal yang mubah.
– Tapi kalau dikhawatirkan membahayakan di akhirat (wara’) : ini mencakup (1) hal – hal haram / dosa dan (2) juga hal – hal yang syubhat.
Sikap wara’ inilah yang disebut di dalam hadis Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam-,
إِنَّ الحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاس، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدِ اسْتَبْرأَ لِدِيْنِهِ وعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِيْ الحَرَامِ
“Sesungguhnya perkara halal itu telah jelas, perkara yang haram juga telah jelas. Kemudian diantara halal dan haram, ada yang disebut perkara syubhat (samar halal dan haramnya). Tak banyak orang yang tahu. Siapa yang menjaga diri dari hal yang syubhat, maka dia telah menjaga agama dan kehormatannya. Namun siapa jatuh ke perkara syubhat, maka dia telah terjatuh ke dalam perkara yang haram.” (HR. Bukhori dan Muslim)
__
Faidah kajian “Mukhtashor Sahih Muslim”, Karya Imam Mundziri -rahimahullah-. Bersama Syaikh Abdurrazaq Al-Badr -hafidzohullah-, di masjid Nabawi.
@ 19 Shofar 1443 / 15 Februari 2023
Ditulis di : perjalanan Madinah – Makkah
Ditulis oleh : Ahmad Anshori
Artikel : TheHumairo.com