12 Trik Agar Diterima Pondok Pesantren Hamalatul Quran Jogja
Bismillah…
Banyaknya sarana atau celah yang dapat merusak moral buah hati di zaman milenial ini, membuat banyak orangtua mulai melirik pondok pesantren. Mereka menyadari bahwa pendidikan pesantren bisa dikatakan pendidikan terbaik untuk membentuk kecerdasan spritual dan moral anak. Disamping itu, pendidikan pesantren dapat membentuk kemandirian anak dengan baik.
Alhamdulillah, keberadaan pesantren di negeri kita sangat banyak. Dan kehidupan bangsa kita menjadi saksi, besarnya andil para santri untuk negeri tercinta ini.
Salahsatu pondok pesantren yang banyak dilirik saat ini adalah, Pesantren dengan empat kriteria :
1. Program unggulan Tahfidz Al Qur’an
2. Tenaga pengajar kapabel
3. Biaya terjangkau
4. Fasilitas memadai
Alhamdulillah, pondok pesantren yang akan kita bicarakan di sini yaitu pondok pesantren Hamalatul Quran Jogjakarta, masuk empat kriteria di atas.
– Program unggulan Tahfidz; di pesantren ini standar pokok kelulusan SW / setingkat SMP, hafidz 30 juz.
– Tenaga pengajar yang kapabel; lebih dari 10 Ustadz alumni timur tengah (Universitas Islam Madinah dan Universitas Al-Azhar Kairo) dan alumni Universitas unggulan di dalam negeri. Diantara pengajar yang sangat berpengaruh adalah Ustadz Aris Munandar MPI -hafidzohullah-. Beliau sekaligus pembina Yayasan Hamalatul Quran Jogjakarta.
– Biaya terjangkau; di pesantren ini tidak dikenai uang gedung, SPP pendidikan dan asrama gratis. Yang berbayar hanya yang uang konsumsi, bisa memilih sesuai kemampuan.
– Fasilitas memadai; asrama, gedung sekolah, masjid megah dan nyaman, dengan lingkungan yang asri. Saat ini Pondok Pesantren Hamalatul Quran sedang mengupayakan proyek pembangunan untuk relokasi ke tempat yang lebih nyaman dan luas insyaAllah, di Wonoroto, Gading Sari, Sanden, Bantul.
Disamping itu, alumni pondok pesantren ini juga memiliki daya saing dengan para pesantren-pesantren berkelas di tanah air. Banyak alumni yang tersebar melanjutkan belajar di timur tengah, seperti Universitas Islam Madinah (dua alumni melanjutkan studi S2 di bidang Ilmu Hadis dan Ilmu Al Qur’an), Universitas Al Azhar Kairo, dan dalam negeri seperti LIPIA Jakarta, STDI Imam Syafi’i Jember, Universitas Negeri Yogyakarta, AMIKOM Jogja, Universitas Ahmad Dahlan (bahkan 2 alumninya meraih gelar mahasiswa paling berprestasi di fakultas Bahasa Arab)
Trik Masuk Hamalatul Quran
Di sini kami tidak akan bicara tentang persyaratan administrasi. Terkait itu pembaca bisa pelajari di sini :
Kami ingin berbagi trik dari sisi lain. Berikut beberapa kiat diterima di Ponpes Hamalatul Quran :
1. Pelajari tes apa saja yang akan diujikan :
– Baca Al Quran.
– Kecepatan menghafal Al Quran.
– Tes IQ/ Psikotes.
– Pengetahuan Islam Dasar.
– Soal-soal dasar Bahasa Indonesia, Matematika, IPA (setingkat kelas 6 SD)
– Wawancara dengan calon Santri.
2. Pastikan minat kita sesuai dengan kurikulum yang diajarkan di Pesantren.
Karena jika telah beda minat dengan kurikulum yang diterapkan di pesantren, santri tidak menikmati proses belajar.
Jenis pembelajaran di Al Qur’an ada : SW (Salafiyah Wustho) / setingkat SMP dan Madrasah Aliyah Jurusan Keagamaan, dengan konsentrasi Tahfidzul Qur’an.
3. Tekad yang kuat untuk belajar di pesantren.
Karena kesadaran diri ingin belajar agama, ingin mendalami dan mempelajari Al-Qur’an dll.
4. Asah keterampilan baca Al Quran (kelancaran bacaan dan tajwid).
Bisa dengan ikut kelas privat / dauroh tahsin atau tajwid, sebelum mengikuti tes.
5. Latihan menghafal sebelum ikut tes seleksi.
Sangat dianjurkan mulai memasuki kelas SD anak dibiasakan menghafal 1 halaman per hari. Atau setidaknya, beberapa bulan / pekan sebelum tes, anak membiasakan menghafal hafalan baru 1 halaman.
6. Mulai membiasakan diri jadi anak pesantren sejak di rumah (mulai mandiri).
Bisa dengan sejak jauh hari, anak-anak diajak bermain ke lingkungan pesantren yang diimpikan. Agar dia bisa beradaptasi lebih cepat saat sudah nyantri kelak. Atau bisa diikutkan pesantren kilat, agar anak tidak kaget saat nyantri harus jauh orangtua.
7. Pantaskah diri sebelum nyantri
Seperti dengan belajar lebih berbakti kepada kedua orangtua, rajin membantu perkejaan rumah, rajin membaca buku dan Quran, lebih disiplin shalat nya, menjauhi teman yang buruk, dan tindakan-tindakan tak pantas bagi calon santri penghafal Al-Qur’an.
8. Ketika hari pengetesan datang dengan keadaan sehat jasmani-rohani (mental).
Kami sarankan datang sepagi mungkin. Agar anak mengenali lebih leluasa lingkungan pesantren dan medan tes. Sehingga mentalnya akan lebih terjaga saat tiba giliran tesnya. Banyak anak-anak cerdas yang gugur nilainya, bukan karena mereka tidak bisa, tapi karena grogi saat berhadapan dengan Ustadz penguji.
9. Optimis bahwa kita bisa melewati tes ini dengan baik.
10. Jangan diniatkan untuk mencari pengalaman di pondok.
Tapi niatkan ke pondok untuk menuntut ilmu mencari ridho Allah. Karena niat adalah motor penggerak utama seorang pelajar. Jika niatnya lurus maka usahanya dalam menuntut ilmu akan diberkahi.
11. Tunjukkan adab yang baik dan sopan saat mengikuti tes seleksi.
12. Tunjukan motivasi yang kuat untuk masuk pesantren ini dan komitmen.
Demikian.
Selamat mencoba ya adik-adik. Semoga Allah mudahkan kalian diterima di pondok impian.
Waffaqokumullah jamii’an.
Baca Tulisan – Tulisan TheHumairo Seputar Menuntut Ilmu Di Sini : KLIK
Jogja, Ponpes Hamalatul Quran, 13 Rabius Tsani 1442 H
Ditulis oleh : Ahmad Anshori (Alumni sekaligus pengajar di Ponpes Hamalatul Quran Jogjakarta)
Artikel : TheHumairo.com