Bismillah…
Ada yang beranggapan bahwa mimpi adalah jawaban dari sholat istikharah. Namun benarkah demikian? Kemudian dimana kita bisa menemukan jawaban. Di sini kita ulas yuk.
Pembaca TheHumairo yang dimuliakan Allah. Jawaban dari istikharah, sebenarnya sudah tertera dalam doa istikharah itu sendiri.
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusan dunia dan akhiratku, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau jelek bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya.
Kemudian dia menyebut keinginanya.”
(HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya).
Di saat pilihan yang kita curhatkan kepada Allah melalui shalat istikharah adalah pilihan terbaik untuk kita, maka Allah akan mudahkan proses mewujudkannya, dan Allah akan menjadikan hati ini lapang untuk menerimanya.
Inilah sebenarnya jawaban dari shalat istikharah :
Pertama, kemudahan dalam proses mewujudkan suatu pilihan.
Kedua, ketentraman dan kelapangan dada untuk condong pada suatu pilihan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan,
فإذا استخار الله كان ما شرح له صدره وتيسّر له من الأمور هو الذي اختاره الله له.
Bila seorang telah melaksanakan shalat istikharah, pilihan yang menentramkan hati dan kemudahan yang ia dapatkan dalam mewujudkan pilihan tersebut, maka itulah yang menjadi pilihan Allah untuknya. (Majmu’ Fatawa 10/539).
Hal ini juga ditegaskan kembali oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah,
اذا استخار الإنسان ربه في شيء وانشرح صدره له فهذا دليل على أنه هو الذي اختاره الله تعالى
Apabila seorang sudah melakukan shalat istikharah untuk memantapkan suatu pilihan, kemudian dadanya merasakan lapang pada pilihan tersebut, ini adalah tanda bahwa pilihan itulah yang menjadi pilihan Allah ta’ala…
(fatwa beliau bisa didengar di sini : https://youtu.be/iqvLYo_G-KY)
Mimpi Apakah Jawaban?
Mimpi bukanlah syarat terjawabnya istikharah. Membatasi jawaban istikharah hanya dengan mimpi; sebagaimana yang diyakini oleh sebagian orang, adalah tidak benar. Artinya, bila tak ada mimpi, ia menyangka istikharah yang ia lakukan tak membuahkan hasil. Bila ada wangsit melalui mimpi, berarti istikharahnya manjur. Alasannya adalah, karena mimpi tak semuanya benar,
– ada mimpi bawaan dari setan
– ada mimpi pengaruh dari perasaan,
– dan ada yang datang dari Allah.
Tak semua mimpi itu benar atau bisa dijadikan referensi.
Rasulullah shallallahualaihi wa sallambersabda,
الرؤيا ثلاث حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله
“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.”(HR. Bukhari dan Muslim).
Jenis mimpi yang ketiga, yaitu yang bersumber dari Allah, mungkin bisa menjadi jawaban istikharah. Karena Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda,
لَمْ يَبْقَ مِنْ النُّبُوَّةِ إِلَّا الْمُبَشِّرَاتُ
“Kenabian tidak ada lagi selain berita gembira.”
“Apa yang di maksud dengan berita gembira?” tanya para sahabat.
Nabi shallallahualaihi wa sallam menjawab,
الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ
“Mimpi yang baik.” (HR. Al-Bukhari no. 6990)
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad dinyatakan,
رؤيا الرجل المسلم، وهي جزء من أجزاء النبوة
“Mimpi seorang muslim, itu adalah bagian dari bagian-bagian kenabian”
Apa kriteria mimpi yang seperti ini?
Dr. Musthafa Dhib al-Bugha, salah seorang ulama bermazhab Syafi’i, dalam ta’liq untuk Shahih Bukhari menjelaskan, “Mimpi ini adalah, mimpi yang berisi sesuatu yang baik dan menggembirakan kaum muslimin.
Baca : Tiga Catatan Tentang Mimpi Buruk
Bila kita hubungkan dengan dua jawaban istikharah di atas, mimpi seperti itu, sebenarnya masuk kepada tanda jawaban istikharah yang berupa kelapangan dada untuk melanjutkan pilihan.
Namun, untuk mengetahui apakah itu mimpi pertanda baik; yakni datang dari Allah atau bukan, kita perlu berkonsultasi kepada ulama atau ustadz yang memiliki ilmu tentang tafsir mimpi dan akidahnya lurus. Bila tidak bertanya, dikhawatirkan terjatuh kepada khurafat.
Jika tidak menemukan orang yang layak untuk berkonsultasi tentang mimpi, sebaiknya kita abaikan saja. Kita cukupkan dengan tanda yang sudah jelas tertera pada dalil, yaitu dua tanda yang tercantum dalam doa istikharah di atas. Karena pada dasarnya, mimpi tidak bisa dijadikan landasan untuk menetapkan perkara duniawi, apalagi agama.
Wallahua’lam bis showab.
Semoga mencerahkan..
Baca Juga: Ternyata Manusia Bisa Melihat Jin
Ditulis oleh : Ahmad Anshori
Artikel : TheHumairo.com