Bismillah

Ada banyak waktu untuk berdzikir. Di pagi petang, sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah tidur, setelah usai shalat, saat hujan dll. Islam mengajarkan doa-doa dzikir hampir di setiap kegiatan dan waktu kita. Banyak bacaan dzikir yang dituntunkan berupa ayat-ayat Al Quran. Namun, ada keadaan seorang tidak boleh membaca Al Quran, seperti saat sedang junub.

Dalil hal ini adalah hadis Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

لاتقرأ الحائض ولا الجنب شيئا من القرآن

“Janganlah wanita haid dan orang junub membaca sesuatu pun dari Al Quran.” (HR. Tirmidzi dan Baihaqi).

Makna hadis ini menurut mayoritas ulama, adalah pengharaman. Artinya diharamkan bagi orang junub membaca Al Quran.

Sebagaimana keterangan dari Imam ‘Ala-uddin As- Samarqandi rahimahullah,

وأما الجنب : فلا يباح له مس المصحف بدون غلافه, ولا يباح له أيضا قراءة القرآن عند عامة العلماء

“Orang yang junub tidak boleh menyentuh mushaf tanpa perantara sampul (penghalang). Tidak halal juga baginya membaca Al Quran menurut mayoritas ulama.” (Tuhfatul Fuqoha’, 1/32)

Kemudian bagaimana bila seorang yang junub, hendak membaca doa atau dzikir yang wujudnya ayat Al Quran? Contohmya bacaan dzikir pagi petangdzikir sebelum tidur yang banyak berupa ayat-ayat Al Quran?

Mari kita simak penjelasannya di bawah ini :

Jawabannya, ada pada sebuah hadis sangat terkenal, yang berbicara tentang niat. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam mengatakan,

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى

Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan ganjaran sesuai yang ia niatkan. (HR. Bukhori dan Muslim)

Kalimat pertama hadis ini, menunjukkan kepada kita jawaban persoalan di atas, yakni hukum setiap amalan tergantung pada niat pelaku. Maka demikian pula yang berlaku pada orang yang junub; membaca Al Quran bagi orang yang junub, hukumnya tergantung niat pembacanya. Bila membaca Ak Quran niatnya untuk :

  • sekedar membaca, maka hukumnya haram.
  • berdzikir, mengingat bacaan doa atau dzikir yang disunahkan pada kondisi seorang adalah ayat Al Quran, maka hukumnya tidak mengapa.

Dalam kitab Kifayatul Akhyar diterangkan,

(فرعإذا تلفظ الجنب بشيء من أذكار القرآن كقوله في ابتداء أكله باسم الله، وفي آخره الحمد لله وعند الركوب «سبحان الذي سخر لنا هذا وما كنا له مقرنين» ” أي مطيقين ونحوه إن قصد الذكر فقط لا يحرم, وان قصد القرآن حرم, وان قصدهما حرم, وان لم يقصد شيئا فجزم الرافعي بأنه لا يحرم

Jika seorang yang junub membaca dzikir dari ayat Al Quran, seperti doa saat makan

Bismillah..”,

dzikir seusai makan “Alhamdulillah..”,

saat menaiki kendaraan “Subhanal ladzi sakh khoro lana hadza wa ma kunna lahu muqriniin.” Muqrinin maksudnya mampu, dan dzikir-dzikir Al Quran lainnya,

Jika dia hanya meniatkan untuk berdzikir saja, maka tidak haram.

Namun jika ia meniatkan membacanya untuk membaca Al Quran, maka hukumnya haram.

Jika meniatkan keduanya, hukumnya juga haram.

Jika dia tidak meniatkan apapun (dari niat-niat di atas), Imam Rafi’i menegaskan, hukumnya tidak haram.

(Kifayatul Akhyar 1/66).

Semoga penjelasan ini bermanfaat..

Wallahu a’lam bis showab..

Baca Juga:


Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here