Dosa yang Dapat Terhapus dengan Puasa Asyuro

Bismillah

Puasa Asyuro memiliki keutamaan menghapus dosa satu tahun sebelumnya. Namun, dosa yang bagaimana yang dapat terhapus oleh puasa Asyuro ini? Apakah seluruh dosa? Atau hanya dosa-dosa tertentu?

Jawabannya :

Dosa yang dapat terhapus oleh puasa Asyuro adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar. Yaitu dosa kecil yang diakukan selama satu tahun sebelumnya.

Dalil kesimpulan ini adalah, sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam,

الصلوات الخمس، والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان؛ كفارة لما بينهن، إذا اجتنب الكبائر

Shalat lima waktu ke shalat lima waktu berikutnya, Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, dapat menghapus dosa yang dilakukan antara keduanya, selama seorang meninggalkan dosa besar.”  (HR. Ahmad, Muslim dan At-Tirmidzi, hadis Abi Hurairah)

Adanya keterangan pada hadis di atas, ” إذا اجتنب الكبائر ” aritnya : selama seorang meninggalkan dosa besar, menunjukkan bahwa yang terhapus oleh ibadah yang disebutkan adalah dosa kecil.

Maka jika shalat fardhu, shalat Jumat dan puasa Ramadhan, hanya dapat menghapus dosa kecil yang dilakukan antara keduanya, padahal ibadah-ibadah tersebut adalah ibadah wajib; lebih afdol dari puasa Asyura, terlebih puasa Asyura, yang hukumnya sunah, dia hanya dapat menghapus dosa kecil saja.

Maka mengingat puasa ini hanya menghapus dosa kecil, kita harus terus harus berusaha meraih penghapus-penghapus dosa lainnya. Diantaranya dengan memperbanyak taubat kepada Allah ta’ala.

Syarat Terhapus Dosa Kecil dengan Puasa Asyuro

Puasa asyuro dan amal-amal sholih lainnya yang dijelaskan dapat menghapus dosa, itu benar-benar dapat berfungsi menghapus dosa kecil dengan syarat : meninggalkan dosa-dosa besar.

Karena Allah ta’ala berfirman,

إِن تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا ﴿٣١﴾

Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang untuk kalian, maka Kami akan menghapus semua dosa kecil kalian. Dan Kami  akan masukkan kalian ke surga. (QS. An-Nisa : 31).

Dalil lainnya dari hadis, adalah sabda Nabi kita –shallalllahu’alaihi wa sallam– yang kami sebutkan di atas,

الصلوات الخمس والجمعة الى الجمعة ورمضان الى رمضان مكفرات لما بينهما اذا اجتنبت الكبائر

Shalat lima waktu ke shalat lima waktu berikutnya, Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, dapat menghapus dosa yang dilakukan antara keduanya, selama seorang meninggalkan dosa besar.  (HR. Ahmad, Muslim dan At-Tirmidzi, hadis Abi Hurairah)

Artinya, amal-amal sholih diantaranya puasa Asyura, tidak akan berfungsi sebagai penghapus dosa kecil, selama dosa besar belum ditinggalkan dan belum ditaubati.

Ibnul Qoyyim rahimahullah menerangkan, saat beliau membantah anggapan bahwa puasa Asyuro dapat menghapus seluruh dosa; baik besar maupun kecil,

وكاغترار بعضهم على صوم يوم عاشوراء أو يوم عرفة، حتى يقول بعضهم يوم عاشوراء يكفر ذنوب العام كلها ويبقى صوم عرفة زيادة في الأجر، ولم يدر هذا المغتر أن صوم رمضان والصلوات الخمس أعظم وأجل من صيام يوم عرفة ويوم عاشوراء، وهي إنما تكفر ما بينهما إذا اجتنبت الكبائر… فكيف يكفر صوم تطوع كل كبيرة عملها العبد وهو مصر عليها غير تائب منها, هذا محال..

“Sebagaimana terpedayanya sebagian orang dengan puasa asyuro dan puasa arafah. Sampai sebagian mereka mengatakan, “Puasa asyuro dapat menghapus seluruh dosa selama satu tahun. Tinggal puasa arafah berfungsi sebagai penambah pahala…”

Dia yang sedang terpedaya ini, tidak menyadari, bahwa puasa ramadhan dan sholat lima waktu itu lebih agung dan lebih mulia dari puasa arafah dan asyuro (karena ibadah yang wajib lebih utama daripada yang sunah, pent).

Itu pun hanya berfungsi menghapus dosa kecil, jika dosa-dosa besar ditinggalkan.

Lantas bagaimana bisa dikatakan, puasa sunah sehari dapat menghapus seluruh dosa besar yang dilakukan oleh seorang hamba, sementara dia masih terus-menerus melakukan dosa besar itu. Ini mustahil..!”
(Lihat :Al-Jawab Al-Kafi hal. 55)

Sehingga, setelah seorang melakukan amal-amal sholih seperti ini, bukan berarti kemudian dia cuti dari taubat. Karena yang bisa menghapus dosa besar adalah taubat yang jujur kepada Allah ta’ala.

Wallahul muwaffiq.

Sore sambil menikmati sepoan angin di Puncak Bibis Bantul Jogjakarta, 6 Muharram 1442 H


Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here