Jawaban Kata Syukron
Bismillah…
Syukron adalah ungkapan terimakasih dalam bahasa Arab, yang telah populer digunakan di percakapan masyarakat Indonesia sehari-hari. Jawaban yang biasa kita dengarkan dari ungkapan ini adalah, afwan, yang artinya adalah maaf.
Terdengar agak rancu ya, saat terimakasih dijawab dengan permintaan maaf. Sebenarnya apa jawaban yang tepat untuk ungkapan Syukron ini?
Kami mendapatkan penjelasan situs
alfaseeh.com (situs yang membahas seputar kajian sastra Bahasa Arab),
ملحوظة لغوية للعرب الأقحاح أهل لغة الضاد:
إذا قيل لك (شكرًا) فمن الخطأ أن ترد بكلمة (عفوًا)!
لأن هذا الرد ركيك، فكيف تعفو عمن شكرك! أو كيف تطلب منه العفو!؟
والصواب أن يكون الرد على كلمة شكرًا بكلمتي : (حبًّا و كرامة)
فلم يرد في لغة العرب عفوًا بعد شكرًا !
“Ulasan kebahasaan tentang bahasa Arab : Jika ada yang mengatakan Syukron (terimakasih) kepada Anda, adalah salah jika Anda jawab dengan ungkapan Afwan (maafkan aku). Karena jawaban ini lemah. Bagaimana bisa Anda memaafkan orang yang berterima kasih kepada Anda?! Atau bagaimana bisa Anda meminta maaf kepadanya?!
Jawaban yang tepat untuk ungkapan Syukron adalah, hubban wa karomatan (artinya : Sebagai bentuk cinta dan kedermawanan untuk Anda).
Tidak ada dalam ungkapan bahasa Arab maaf setelah syukur / terimakasih.”
Namun, ulasan di atas kurang tepat ditinjau dari tiga sisi ini :
Pertama, sisi kebahasaan.
Para pakar bahasa Arab, diantaranya Dr. Musyari Al-Musa (Dosen di Fakultas sastra Arab Universitas Kuwait) memberikan koreksi atas ulasan yang sudah terlanjur populer di atas :
Bahwa jawaban Afwan untuk kata syukron, tidak ada kerancuan. Karena Afwan di sini maknanya adalah,
اعفوا عن تقصيري يا من شكرتني
“Maafkan kekuranganku wahai orang yang telah berterimakasih kepadaku.”
Ungkapan ini sesuai dengan ucapan Nabi kepada keluarga Yasir saat disiksa oleh kaum musyrikin Quraisy
صبرا صبرا آل ياسر فإن موعدكم الجنة
“Sabar sabar wahai keluarga Yasir. Sungguh kalian dijanjikan surga.”
أي أطلب صبركم
“Maksudnya, aku minta kesabaran kalian..”
Atau seperti ucapan seorang ayah
دراسة دراسة يا أولادي
“Belajar belajar yuk anak-anakku..”
Maksudnya,
أي أطلب دراستكم
“Aku minta belajarnya kalian.”
- Baca juga : Apa Arti Syukron?
Demikian pula artinya afwan sebagai jawaban syukron. Maknanya,
اعفوا عني أي أطلب عفوك
“Maafkan aku.” Maksudnya, aku minta maafmu….”
(Simak di : https://youtu.be/lOwjTxJ9I50)
Sehingga jawaban afwan untuk kata syukron, sebenarnya mengandung nilai etika yang tinggi. Seorang yang telah membantu, meminta maaf kepada orang yang berterimakasih kepadanya atas bantuan yang diberikan. Karena merasa bantuan yang diberikan banyak kekurangan atau belum layak. Sebagai sikap rendah hati (tawadhu‘) karena tidak ingin menonjolkan kebaikan yang telah ia berikan.
Kedua, dari sisi urf / budaya.
Disamping itu, jawaban Afwan untuk ungkapan Syukron ini sudah menjadi budaya (urf). Dan tidak mungkin budaya masyarakat Arab mentolerir bahasa yang rancu untuk dipopulerkan.
Ketiga, dari sisi syariat.
Islam mengakui budaya atau urf yang tidak bertentangan dengan nilai syar’i, sebagai salahsatu dasar hukum atau argumentasi yang sah. Sebagaimana terungkap dalam sebuah kaidah fikih,
العادة محكمة
Adat / budaya, adalah acuan hukum.
Salahsatu contohnya adalah, budaya masyarakat berupa ungkapan afwan sebagai jawaban kata syukron.
Dengan demikian, anggapan rancu jawaban afwan untuk Syukron, dapat terbantahkan, walhamdulillah.
Wallahua’lam bis showab.
@Diselesaikan di : Pondok Pesantren Hamalatul Quran, Jogjakarta, 19 Shafar 1442 H
Ditulis oleh : Ahmad Anshori (Pengasuh Thehumairo)
Artikel : TheHumairo.com