Tiga Fase Penting Mendidik Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Bismillah….

Fase penanaman dan penumbuhan dalam proses pendidikan anak merupakan hal yang sangat rumit. Selain membutuhkan keikhlasan dan kesabaran yang ekstra, juga membutuhkan metode yang tepat, agar keberhasilan mendidik anak dapat diraih. Para pakar pendidikan Islam telah menyampaikan tahapan dalam mendidikan anak dengan 3 tahapan, seperti terangkai dalam ungkapan berikut :

لاعب ولدك سبعا، وأدبه سبعا، وصاحبه سبعا

Dalam mendidik anak ajaklah anakmu bermain selama tujuh tahun (pertama), tegakkan adab kedisiplinan pada tujuh tahun berikutnya dan jadikan dirimu sebagaisahabat baginya pada tujuh tahun berikutnya.

Tahapan mendidik anak terbagi pada 3 hal berikut :

1. Usia 0-7 dengan metode bermain.

2. Usia 8-14 dengan metode ta’dib (pendisiplinan).

3. Usia 15-21 dengan metode menjadi sahabat bagi anak.

Pada tahap pertama: bermain dan mengikuti permintaan anak selama tidak berbahaya merupakan hal yang relevan pada anak usia 0-7 tahun.

Mengajarkan kanan dan kiri, membiasakan doa-doa setiap aktifitas, gerakan shalat, salam, sapa, dan hal-hal lain dapat dilakukan dalam bentuk santai rileks dan membuat rasa nyaman pada anak diiringi dengan bentuk-bentuk permainan yang kreatif, inovatif, dan efektif.

Pada tahap kedua: ajarkan adab, tekankan tanggung jawab, disiplin, taat aturan serta melatih agar dapat memilih  mana yang bermanfaat buat dirinya serta menghindar dari yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Praktikkan semuanya dalam keseharian.

Pada tahap ketiga: pada tahap ini orang tua harus mampu bersikap bijaksana dan menjadikan anak sebagai sahabat, hargai pendapatnya, jangan terlalu dominan mengatur dan memaksa dalam memilih sekolah, pakaian,
pasangan (untuk dinikahinya), berikan wawasan agar tepat dalam memilih, bermain cantik lewat teman dan gurunya.

Semoga tulisan ringkas ini bermanfaat untuk ayah bunda sekalian.

Wallahua’lam bis showab.

***

Dikutip dari kata pengantar Ustadz Yusuf Utsman Baisa, Lc, buku berjudul “Mendidik Anak dengan Game Islami”, karya Abu Raihan dan Ummu Raihan, dengan penyesuaian redaksi.

Baca juga :

Ditulis di : Ledok Sambi, Sleman Yogyakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here