Bismillah…

Dari sahabat Abu Dzar -radhiyallahu’anhu-, Rasulullah shallallahualaihiwasallam bersabda,

اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

“Bertakwalah kepada Allah di manapun anda berada. Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.”

(HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih).

Hikmah yang bisa kita serap dari hadis ini, adalah bila seorang terjatuh dalam dosa, hendaklah bergegas menghapusnya dari catatan amal. Agar ia dapat terjaga dari segala musibah yang akan timbul akibat dari dosa yang ia lakukan. Kita perhatikan sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berikut,

وأتبع السيئة الحسنة تمحها…

“iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena dapat menghapusnya…”

Kalimat yang bermakna kesegeraan. Maksudnya segera tutupi dosa dengan taubat dan amal saleh. Jangan menunda-menunda. Karena dosa yang mengendap lama dalam diri, akan sangat berbahaya. Dosa yang tidak segera ditaubati, dikhawatirkan akan melahirkan dosa lain. Semakin banyak dosa, hati akan semakin gelap, tertutup hitamnya noda-noda dosa.

Allah berfirman,

إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ * كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Wahai Muhammad, ingatlah ketika Al Quran dibacakan kepada orang kafir. Orang kafir itu berkata, “Al Quran hanyalah dongeng orang-orang dahulu.” Sekali-kali tidak! Bahkan hati orang-orang kafir itu telah tertutup oleh dosa yang mereka kerjakan (rôn)” (QS. Al Muthoffifin: 14).

Makna “rôn” pada ayat di atas, sebagaimana diterangkan oleh Hasan Al Bashri adalah,

هو الذنب على الذنب حتى يموت القلب

“Dosa yang ditumpuk dosa sehingga mematikan hati.”

(Lihat : Tafsir al Baghowi untuk tafsir ayat ini)

Bahaya Menumpuk Dosa Tanpa Bersegera Beramal Baik

Jika dosa terus diulang, ditambah dosa-dosa lain, tanpa ada upaya bertaubat dan mengimbanginya dengan amal kebajikan, maka noda-noda hitam yang mempergelap hatinya akan semakin banyak. Sehingga hati akan tertutup dari cahaya Allah. Hati menjadi gelap dan hitam. Ia menjadi tak peduli dengan kualitas iman dan kesehatan hatinya. Nasihat-nasihat akan sulit masuk ke relung hati. Sampai akhirnya meninggal dengan membawa dosa yang belum ia taubati. Tentu ini akan membawa petaka di akhirat nanti.

Na’udzubillah min dzalik...

Kita berlindung kepada Allah dari keadaan seperti itu.

Nabi kita shallallahualaihiwasallam mengingatkan.

إن العبد إذا أخطأ خطيئة نكتت في قلبه نكتة سوداء فإذا هو نزع واستغفر وتاب سقل قلبه وإن عاد زيد فيها حتى تعلو قلبه وهو الران الذي ذكر الله { كلا بل ران على قلوبهم ما كانوا يكسبون }

“Sesungguhnya seorang hamba apabila ia berbuat satu dosa, maka dititikkan dalam hatinya satu titik hitam. Apabila dia berusaha menghilangkannya dan beristighfar serta bertaubat maka terhapuslah titik tersebut. Jika kembali berbuat dosa maka akan bertambah sehingga memenuhi ruang hati. Itulah yang disebut dengan ”rôn”(penutup hati) yang disebutkan Alloh… sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya dosa yang selalu mereka perbuat itu menutupi hati mereka.” (HR. at Tirmidzi)

Sobat Humairo, ada sedikit saja noda yang menempel di pakaian, kita akan merasa risih. Akankah kita tidak risih dengan dosa yang menodai hati? Orang yang bijak merasa khawatir dan segera membuang jauh-jauh noda-noda hati itu.

Tiga Hal yang Dapat Menghapus Dosa

1. Bertaubat
2. Beristighfar tanpa taubat
3. Amal saleh

(Lihat: Al Wasiyyah As Sughro, hal 31-32, tahqiq : Sobri bin Salamah Syāhin).

Amal Saleh yang Dapat Menghapus Dosa

Penjelasan terkait penghapus dosa pertama dan kedua, yakni taubat dan istighfar tanpa taubat, bisa pembaca pelajari di sini. Adapun amal saleh, syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menerangkan bahwa amalan saleh yang dapat menghapus dosa ada dua jenis :

Pertama, amal sholih yang dapat menghapus dosa-dosa tertentu saja.

Contohnya seperti kafarat untuk orang yang melakukan hubungan badan di siang hari ramadhan (membebaskan budak atau puasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan enam puluh kaum miskin). Seperti juga pembayaran diyat untuk jama’ah haji yang melanggar larangan larangan ihram).

Kedua, amal sholih yang dapat menghapus dosa secara umum, tidak hanya dosa tertentu saja.

Amal sholih jenis ini ada dua macam :

[1] amal sholih yang dijelaskanoleh dalil bahwa ia dapat menghapus dosa.

Bisa berbentuk perbuatan atau ucapan.

Diantaranya yang dijelaskan pada hadis-hadis berikut:

من صام رمضان إيماناً واحتساباً غُفر له ما تقدم من ذنبه

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu“ (HR. Bukhari dan Muslim)

من قام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

“Barangsiapa yang berdiri shalat pada bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim)

من أكل طعاما فقال الحمد لله الذي أطعمني هذا ورزقنيه من غير حول مني ولا قوة غفر له ما تقدم من ذنبه

“Barang siapa yang setelah makan membaca “Alhamdulillahil ladzi ad’amani hadza wa razaqanihi min ghairi haulin minni wala quwwah” maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Tirmidzi. Al-Albani berkata: hadist hasan)

إذا أمن الإمام فأمنوا فإنه من وافق تأمينه تأمين الملائكة غفر له ما تقدم من ذنبه

“Jika seorang imam mengucapkan ‘amin’ maka ucapkanlah pula ‘amin’ karena siapa yang uacapan aminnya bersesuaian dengan ucapan amin para malaikat akan terampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

مَنْ تَوَضَّأَ هَكَذَا ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ ، لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ ، غُفِرَ لَهُ مَا خَلَا مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berwudhu seperti ini (sprti wudhu yang diajarkan Rasulullah shallallahualaihiwasallam, pent), kemudian ia keluar menuju masjid dan tidak ada yang ia menjadikan ia keluar kecuali untuk sholat, niscaya Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Muslim)

Hadis ini sebenarnya sudah sangat cukup sebagai motivasi kita untuk sholat berjamaah di masjid. Terlepas dari perselisihan para ulama terkait hukum sholat berjamaah. Karena sebagian saudara kita berleha-leha dalam hal sholat berjamaah, karena berpandangan tidak wajib. Namun bila melihat keutamaan yang dijelaskan pada sabda Rasulullah di atas, sudah sangat cukup sebagai alasan untuk tidak menyiakan sholat berjamaah.

[2] amal sholih yang tidak dijelaskan oleh dalil, bahwa ia penghapus dosa.

Ini mencakup seluruh amal kebajikan yang tidak diterangkan secara khusus bahwa ia dapat menghapus dosa. Namun sejatinya seluruh amal saleh, meskipun tidak dijelaskan secara khusus, ia dapat menjadi penghapus dosa. Dalilnya adalah keumuman firman Allah ‘azza wa jalla,

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).” (QS. Hud: 114)

Dan juga hadis,

وأتبع السيئة الحسنة تمحها…

“Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena dapat menghapusnya…”

Lantas apa manfaat penjelasan secara khusus terkait amalan-amalan ini dapat menghapus dosa, bila ternyata seluruh amal sholih dapat menghapus dosa?

Jawaban :

Pertama, untuk mengingatkan bahwa kedudukan amal-amal tersebut sangat mulia.

Kedua, untuk menjelaskan bahwa amal-amal saleh tersebut dampaknya dalam menghapus dosa lebih kuat daripada amalan saleh lainnya.

Demikian..

Wallahua’lam bis shawab.

***

Tulisan ini adalah rangkuman faidah dari kajian Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili –hafizhahullah– di Masjid Nabawi, saat membahas buku Al-Wasiyyah As-Sughra.

Baca Juga:


 

Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here