Jahannamiyun Mantan Penghuni Neraka yang Masuk Surga

Bismillahirrahmanirrahim

Selama seorang meninggal di atas Tauhid, maka pasti akan dimasukkan ke surga. Namun, ada yang langsung ke surga tanpa azab dan hisab, Dosa-dosannya langsung dibersihkan oleh Allah dengan rahmad dan ampunanNya. Ada yang masuk surga setelah dihisab (disidang). Ada yang mampir dulu di neraka untuk dibersihkan dosa-dosanya, sesuai dengan hikmah dan keadilan Allah ta’ala.

Demikianlah keyakinan Ahlussunah wal jama’ah tentang pelaku maksiat dari kaum muslimin. Menyelisihi kelompok sesat Khawarij, yang meyakini bahwa pelaku dosa besar adalah kafir, di akhirat kekal di neraka. Dan juga Mu’tazilah yang meyakini bahwa pelaku dosa besar berstatus ganda, kafir tidak mukmin juga tidak, atau populer dengan sebutan Manzilah bainal Manzilatain (berada dalam antara dua status). Tapi nasib mereka di akhirat, masuk neraka dan kekal di dalamnya.

Dalil dari Al-Qur’an yang mendasari keyakinan Ahlussunah sangat banyak, diantaranya,

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا

Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa di bawah dosa syirik (dosa besar) untuk siapa yang Dia kehendaki. Dan siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali. (QS. An-Nisa’ : 116)

Dalil dari hadis, hadis dari sahabat Abu Dzar radhiyallahu’anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ

Siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, dia pasti masuk surga walaupun dia pernah berzina dan mencuri.” (HR. Bukhari)

Ini menunjukkan betapa mahalnya tauhid. Selama anda pertahankan sampai bertemu ajal, surga adalah kepastian.

Jahannamiyun…

Untuk orang-orang beriman yang diazab dahulu di neraka, sebelum masuk surga, saat dimasukkan ke surga, penduduk surga akan menamai mereka dengan Jahannamiyun. Hal ini diceritakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih,

يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ النَّارِ بَعْدَ مَا مَسَّهُمْ مِنْهَا سَفْعٌ فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ فَيُسَمِّيهِمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَهَنَّمِيِّينَ

Akan keluar suatu kaum dari api neraka setelah mereka dibakar dalam api neraka, lalu merekapun masuk kedalam surga, maka penduduk surga menamainya sebagai Jahannamiyyun (mantan penduduk neraka jahannam).” (HR. Bukhari, hadis Anas bin Malik)

Bagaimana Mereka Dimasukkan Ke Surga?

Proses mereka dimasukkan ke surga, juga dijelaskan detail oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Sebelum diizinkan menikmati seisi surga, mereka akan dicelupkan terlebih dahulu di sungai kehidupan (nahrul hayaah), untuk dibersihkan bekas-bekas bakaran api neraka. Rasulullah mengabarkan,

إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ يَقُولُ اللَّهُ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ فَيَخْرُجُونَ قَدْ امْتُحِشُوا وَعَادُوا حُمَمًا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرِ الْحَيَاةِ فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي حَمِيلِ السَّيْلِ أَوْ قَالَ حَمِيَّةِ السَّيْلِ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَمْ تَرَوْا أَنَّهَا تَنْبُتُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً

Jika penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka memasuki neraka, Allah berfirman, “Siapa yang dalam hatinya ada sebiji sawi iman, keluarkanlah dia dari neraka.” Maka merekapun keluar setelah mereka terbakar dan menjadi abu. Selanjutnya mereka dimasukkan ke sungai kehidupan (nahrul hayaah), lalu mereka akan tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di tepi aliran sungai.”

Atau ia mengatakan dengan redaksi lain “dalam permukaan aliran sungai”, dan Nabi Shallallahu`alaihiwasallam bersabda, “Tidakkah kalian melihat bahwa biji-bijian itu tumbuh kuning melingkar?” (HR. Bukhari No. 6560 Fathul Bari)

Di dalam hadis yang lain diterangkan, kondisi mereka saat dikeluarkan dari sungai kehidupan, mereka menjadi sangat indah, bak permata yang sangat indah.

فَيَخْرُجُونَ كَاللُّؤْلُؤِ فِي رِقَابِهِمْ الْخَوَاتِمُ ، يَعْرِفُهُمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ ، هَؤُلَاءِ عُتَقَاءُ اللَّهِ الَّذِينَ أَدْخَلَهُمْ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ عَمَلٍ عَمِلُوهُ وَلَا خَيْرٍ قَدَّمُوهُ ، ثُمَّ يَقُولُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ فَمَا رَأَيْتُمُوهُ فَهُوَ لَكُمْ ، فَيَقُولُونَ : رَبَّنَا أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ الْعَالَمِينَ ، فَيَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي أَفْضَلُ مِنْ هَذَا ، فَيَقُولُونَ : يَا رَبَّنَا أَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ هَذَا ، فَيَقُولُ : رِضَايَ فَلَا أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا

“Mereka kemudian keluar dari sungai kehidupan seperti mutiara. Di lutut-lutut mereka ada cincin yang bisa dikenali oleh penduduk surga. Dan mereka adalah orang-orang yang Allah merdekakan dan Allah masukkan ke dalam surga tanpa amalan yang pernah mereka amalkan dan kebaikan yang mereka lakukan.

Allah berkata kepada mereka, “Masuklah ke surga. Apa yang kalian lihat, itu untuk kalian.”

Mereka menjawab, “Ya Rabb kami, Engkau telah memberi kami sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada seorangpun dari penduduk alam ini.”

“Bahkan, “jawab Allah, “apa yang telah Kami siapkan untuk kalian lebih baik dari ini semua.”

Mereka kembali berkata, “Ya Rabb, apa yang lebih baik dari ini semua?!”

Allah menjawab, “Keridhaan-Ku selamanya untuk kalian. Aku tidak akan pernah murka kepada kalian.” (HR. Muslim no. 183)

Hadis di atas menerangkan beberapa bukti rahmad dan kasih sayang Allah untuk para Jahannamiyun :

Pertama, Mereka dicelupkan di sungai kehidupan. Lalu mereka akan tumbuh menjadi baru kembali.

Kedua, Kondisi mereka dikeluarkan dari sungai kehidupan, sangat indah seperti permata.

Ketiga, Allah beri untuk mereka setiap apa yang mereka lihat di surga.

Keempat, Allah jadikan mereka merasakan bahwa mereka adalah orang yang paling istimewa di sisi Allah; dengan mendapat nikmat yang tidak diberikan kepada yang selain mereka.

Kelima, Meraka mendapatkan ridho Allah serta jaminan tidak akan Allah murkai selamanya. (Lima hikmah ini kami kutip dari situs binaan Syekh Sholih Al Munajjid -hafidzohullah- : https://islamqa.info/amp/ar/answers/96531)

Ini menunjukkan betapa luasnya kasih sayang Allah kepada manusia.

Semoga kita termasuk orang yang Istiqomah di atas tauhid sampai ajal menjemput, kemudian dimasukkan surga tanpa azab dan hisab.

Wallahul muwaffiq.

Hamalatul Quran Jogjakarta,  18 Jumada Tsani 1442 H


Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here