Bismillah…
Manusia paling bahagia adalah mereka yang kebahagiaannya bersama dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, yakni mereka yang manhaj (gaya dan pola hidupnya) mengikuti konsep apa yang diajarkan agama Islam.
Firman Allah,
فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى
“Maka barang siapa mengikuti petunjukKu maka dia tidak akan tersesat dan tidak akan menderita.” (QS. Taaha: 123)
Allah akan menjamin bagi siapa saja yang berusaha menyesuaikan tata kelola hidupnya sesuai dengan konsep agama Islam, ia akan selalu berada di atas jalan lurus menuju ridha Ilahi, jalan lurus menuju kebahagiaan yang hakiki, jalan lurus di atas petunjuk nabi.
Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata : bahwa orang yang mengikuti petunjuk dan istiqamah di atasnya, ia tak akan tersesat, Tidak akan sesat di dunia dan tidak pula sengsara di akhirat kelak. (Ad Durr Al Mantsur Fi At Tafsir Bi Al Ma’tsur, 5/607)
Sungguh nikmat mengenal sunnah adalah nikmat yang tiada tara dan tak ada bandingnya setelah nikmat Islam.
Sampai-sampai Abul ‘Aliyah -rahimahullaah- mengungkapkan:
ما أدري أي النعمتين علَيّ أفضل : نعمة أن هداني الله عز وجل للإسلام ، ونعمة إذ لم يجعلني حروريا
Aku tak tahu, nikmat mana lagi yang paling berharga diantara dua nikmat yang kuraih :
Apakah nikmat Allah (lantas) aku memeluk Islam.
Ataukah nikmat (hidayah sunnah, sehingga) Dia tidak menjadikanku seorang Haruriy (pengikut Khawarij, sekte pertama yang menyeleweng dari kemurnian Islam).” (Tarikh Dimasyq no. 16494, Ibnu Asakir)
Mari belajar tentang Islam, tentang tauhid agar terhindar dari kesyirikan, tentang petunjuk Nabi yang sering kali kita tinggalkan.
Sukoharjo, 3 Rabiul Akhir 1438 H
Ditulis oleh : Ustadz Khusna Fachruddin, S.Pd.I. Lc. -hafidzohullah- (Koordinator Bidang Diniyyah dan Bahasa SMA Future Gate Bekasi).
Artikel : TheHumairo.com