Doa Awal Tahun Hijriyah

Bismillah

Tak terasa kita saat ini berada di 1442 H. Artinya, jarak kita dengan masa hidup manusia termulia Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, sudah 15 abad. Semoga Allah menambahkan hidayah kepada kita, untuk senantiasa mengikuti jalan hidup mereka hingga akhir hayat. Meski jarak waktu dengan mereka terpaut sangat jauh.

Biasanya, di awal tahun baru hijriah seperti ini, tersebar pesan singkat atau broadcast tentang beberapa ritual rutin di awal tahun baru hijriah. Seperti yang sangat populer adalah, doa khusus di awal atau akhir tahun hijriah. Apakah benar adanya sunah atau anjuran membaca doa khusus di waktu tersebut?

Pertanyaan seperti ini wajar dan memang harus terjadi. Ini pertanda masyarakat mulai sadar dengan metode beragama yang ilmiyah. Karena konsep ibadah itu hanya meniru atau menunggu perintah dari Allah dan Rasul-Nya. Ada dalil dikerjakan, tidak ada dalil ditinggalkan. Kita semua percaya dengan sangat yakin, bahwa yang paling paham tentang cara menyembah yang bagaimana yang paling dicintai Allah, adalah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Syekh Dr. Bakr Abu Zaid – ulama kota Madinah, pengajar di Masjid Nabawi pada 1390 – 1400 H dan anggota Majma’ al-Fiqhi al-Islami di bawah Rabithah Alam Islamiyah – (w. 1429 H) menjelaskan tentang doa awal tahun hijriah,

لا يثبت في الشرع شيء من ذكر أو دعاء أو لأول العام، وهو أول يوم أو ليلة من شهر محرم، وقد أحدث الناس فيه من الدعاء والذكر والذكريات وتبادل التهاني وصوم أول من السنة، إحياء ليلة أول يوم من محرم، بالصلاة والذكر والدعاء وصوم آخر يوم من السنة وغير ذلك مما لا دليل عليه

“Tak ada satupun dalil dalam ajaran Islam ini yang mengajarkan tentang dzikir atau doa di awal tahun. Masyarakat membuat-buat kegiatan doa, dzikir, saling bertukar ucapan selamat tahun baru, puasa awal tahun, dan menghidupkan malam hari pertama bulan Muharram dengan sholat, dzikir, doa, puasa di akhir tahun, dan ritual ibadah lainnya yang sama tak ada dalilnya.” ( Lihat : Tashih ad-Dua, hlm. 107, terbitan Darul ‘Aahimah – Riyadh KSA, cet. Ke 1).

Adapun doa yang dituntukan dibaca, di awal tahun seperti ini, adalah doa disunahkah Rasulullah untuk dibaca di awal bulan hijriah. Saat kita memasuki tahun baru hijriah, artinya kita memasuki bulan baru yaitu bulan Muharram. Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi (hadis no. 3451)  dan dinilai Shahih oleh Syekh Nashiruddin al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi (3/157). Berikut doanya :

اللَّهُ أَكْبَرُ
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ
وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَام
وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى
رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

ALLAHU AKBAR
ALLAAHUMMA A-HILLAHU ‘ALAINAA BIL AMNI WAL IIMAAN
WAS SALAAMATI WAL ISLAAM
WAT TAUFIIQI LIMAA TUHIBBU WA TARDHOO
ROBBUNAA WA ROBBUKALLAAH

Artinya:

“Allahu Akbar. Ya Allah, jadikanlah hilal ini hilal yang membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang
Engkau cintai dan Engkau ridhai. Rabb kami dan Rabb kamu wahai bulan, adalah Allah.”

Namun ada catatan penting terkait pengamalan doa ini :
Tidak boleh mengkhususkan pengamalan doa ini hanya di awal tahun saja. Hendaklah doa ini dibaca setiap memasuki setiap awal 12 bulan hijriah. Karena demikian cara pengamalan doa di atas yang diajarkan Nabi shalallahu alaihi wa sallam. Mengkhususkannya hanya dibaca di awal tahun hijriah, adalah amalan yang tidak berdasar dalil dan tuntunan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam atau bid’ah.

Semoga bermanfaat.

Yogyakarta, 1 Muharram 1442 H


Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here