SERIAL TULISAN : PESAN DARI CORONA #4
Baca Serial pertama (pendahuluan) Pesan dari Corona
Bismillah..
Makhluk kecil ini adalah salahsatu tanda dari tanda kebesaran Allah azza wa jalla.
Tujuan Allah tampakkan tanda kebesarannya, untuk mengikis kesombongan manusia. Allah berfirman,
وَمَا مَنَعَنَآ أَن نُّرۡسِلَ بِٱلۡأٓيَٰتِ إِلَّآ أَن كَذَّبَ بِهَا ٱلۡأَوَّلُونَۚ وَءَاتَيۡنَا ثَمُودَ ٱلنَّاقَةَ مُبۡصِرَةٗ فَظَلَمُواْ بِهَاۚ وَمَا نُرۡسِلُ بِٱلۡأٓيَٰتِ إِلَّا تَخۡوِيفٗا
Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang terdahulu. Dan telah Kami berikan kepada kaum Tsamud unta betina (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya (unta betina itu). Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk membuat manusia takut. (QS Al-Isra’ : 59)
Maka sungguh ironi, jika tanda-tanda tersebut tidak membuat manusia takut atau semakin sombong. Sehingga dengan pongah mengatakan, “Sy tidak takut corona.” Atau, kesombongan dalam bentuk ekspresi lain, tambah maksiatnya kepada Allah.
Astaghfirullah wa atuubu ilaih.
Saudaraku yang dimuliakan Allah…
Corona, hanyalah makhluk kecil yang Allah ciptakan di jagat alam ini. Ukurannya bahkan jauh lebih kecil dari makhluk terkecil yang pernah dilihat mata telanjang, yaitu semut. Para ilmuwan mengatakan, virus Corona berukuran 400 – 500 mikrometer (sumber : Antara news), atau 150 milimeter. Makhluk kecil ini telah menggemparkan bumi yang luasnya ±12.742 km (sumber : Wikipedia) atau 1.2742.000 milimeter.
Orang-orang gelisah, ekonomi turun, tranportasi dibatasi, bahkan beberapa negara di bumi ini, telah melakukan lockdown.
Jika bumi yang sedemikian luas, dibuat tak berdaya oleh makhluk kecil ini, maka apakah pantas bagi manusia, sosok makhluk yang lebih kecil dari bumi, menyombongkan diri?! Menganggap dirinya paling kuat, paling kaya, paling layak dihormati, paling berjasa, paling pinter, sampai merasa bahwa agama Allah tidak lebih pinter dari ide-idenya. Sehingga menyimpulkan, syariat Islam tidak sesuai dengan perkembangan zaman?! Pongah di hadapan aturan Allah?! Tak peduli dengan dosa. Tak peduli dengan neraka.
Siapalah kita? Oleh si makhluk kecil ini saja kita dibuat tak berdaya. Kok mau nantang Tuhan penciptanya, Allahu Akbar, Tuhan semesta alam yang maha kuat lagi maha besar.
Ternyata manusia jika sombong, sombongnya melebihi bumi.
Padahal Allah mengatakan,
لَخَلۡقُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ أَكۡبَرُ مِنۡ خَلۡقِ ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ
Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Ghafir, 57)
Pantaslah jika ganjaran kesombongan itu adalah, tak masuk surga, walau sekecil apapun kesombongan itu. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقالُ ذرة من كبر)). قال رجل: إن الرجل يحب أن يكون ثوبه حسناً ونعله حسنةً. قال: ((إن الله جميلٌ يحب الجمال، الكبر بطر الحق وغمط الناس.
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan sebesar butiran debu”.
“Seseorang suka baju yang indah, dan sendal/sepatu yang bagus. Apakah ini termasuk sombong?” Tanya seorang sahabat.
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong itu adalah, menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Muslim)
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari setiap tanda kebesaranNya, dan menjauhkan kita dari sifat sombong.
Hamalatul Quran Yogyakarta, 27 Rajab 1441 H
Ditulis oleh : Ahmad Anshori
Artikel : TheHumairo.com