Ternyata Dari Sini Ya’juj dan Ma’juj Berasal!

Bismillah….

Ada dua pendapat ulama tentang asal muasal Ya’juj dan Ma’juj :

Pendapat pertama, Ya’juj dan Ma’juj berasal dari keturunan Adam, bukan Hawa.

Karena berdasarkan pendapat ini, Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia yang terlahir tanpa melalui perkawinan Adam dan Hawa. Mereka muncul karena Adam mengalami mimpi basah. Kemudian air maninya bercampur dengan tanah. Dari sinilah kemudian Allah ciptakan Ya’juj dan Ma’juj.

Pendapat ini termaktub dalam Al-Wasail Al-Mantsuroh, halaman 116 – 117, atau yang dikenal dengan kitab kumpulan fatwa Imam Nawawi rahimahullah (Fatawa Al-Imam An-Nawawi). Disebutkan pula oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, beliau nisbatkan keterangan ini kepada Imam Nawawi rahimahullah. Beliau memberikan keterangan,

ووقع في فتاوى محيي الددين

Penjelasan ini terdapat dalam fatwanya Muhyid Din Imam Nawawi. (Fathul Bari, 13/108)

Pendapat kedua, Ya’juj dan Ma’juj adalah anak keturunan Yafits bin Nuh.

Yafits bin Nuh, adalah moyang daripada bangsa Turk.

(An-Nihayah fil Fitan wal Malaahim 1/153. Tahqiq : Dr. Thoha Zaini)

Mana Pendapat yang Benar?

Pendapat kedua inilah yang lebih tepat, wallahua’lam bis showab.

Karena pendapat pertama tak satupun riwayat shahih yang membernarkan keterangan tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir rahimahullah,

وهذا مما لا دليل عليه ولم يرد عمن يجب قبول قوله

Pernyataan yang menjelaskan bahwa Ya’juj dan Ma’juj berasal dari campuran tanah dan air mani Adam, adalah pernyataan yang tidak berdalil. Dan tak ditemukan dalam riwayat dari seorang yang wajib diterima ucapannya (Nabi shallallahu’alaihi wa sallam). (An-Nihayah fil Fitan wal Malaahim 1/152-153)

Kesimpulannya, Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia anak keturunan Adam dan Hawa. Mereka adalah keturunan Yafits bin putra Nabi Nuh.

Pendapat ini dikuatkan oleh hadis dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudriyi –radhiyallahu’anhu-, dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ. فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ ﭼ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ؟ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا …

Allah ta’ala berfirman kepada Adam, “Ya Adam…”

Maka Adam menjawab, “Labbaikka wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-MUdengan senang hati dan kebaikan semuanya di tanganMu).”

Kemudian Allah berfirman ,“Keluarkan utusan penghuni neraka.”

“Apa itu utusan penghuni neraka?” tanya Adam.

“Dari setiap seribu anak keturunanmu, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang!” Jawab Allah ta’ala.

Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan janin yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan mabuk padahal mereka tidak mabuk. Tetapi karena adzab Allah yang sangat pedih.

“Siapa satu yang selamat dari kita itu ya Rasulullah?” tanya heran para sahabat.

Rasulullah menjawab, “Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj dan Ma’juj seribu….” (HR. Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal. 382)

Wallahua’lam bis showab..

Daftar pustaka :
Asy-rotus Saa’ah , karya Syekh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil. Terbitan : Dar Ibni Al-Jauzi, KSA, cetakan ke 4, th. 1435 H.

Hamalatul Quran Yogyakarta, 03 Dzulqo’dah 1441 H


Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here