Jadi Manusia Punya Akhlak, Seabrek Kemuliaan

Bismillah

Diantara keutamaan menjadi manusia yang berakhlak baik adalah sebagai berikut:

Pertama, tanda orang bahagia di dunia dan di akhirat.

Orang yang punya akhlak bisa bersikap tepat di setiap keadaan dan kepada siapa dia sedang berinteraksi. Kepada Allah Sang Pencipta, ia tahu musti bagaimana beretika. Sehingga ia dapat meraih cintanya Allah yang menjadi sumber bahagia. Kesedihan mana lagi yang akan menggangu hati, jika penguasa semesta ini telah sayang padanya?!

Kepada manusia ia tahu harus bersikap tepat dan penuh kasih sayang. Sehingga ia nyaman hidupnya di dunia. Orang-orang nyaman bersamanya. Tak ada kebencian yang disebar. Ia benar-benar telah menterjemahkan prinsip Islam yang mulia; rahmatan lil ‘aalamiin, sayang untuk seluruh alam.

Sehingga benar bahwa ia akan bahagia di dunia dan akhirat.

Kedua, paling banyak memasukkan seorang ke dalam surga.

Saat Nabi shalallahu alaihi wa sallam ditanya tentang amalan yang paling banyak memasukkan ke surga, Nabi shalallahu alaihi wa sallam saat menjawab simple,

تقوى الله وحسن الخلق

Yang paling banyak memasukkan orang ke surga adalah bertakwa kepada Allah dan berakhlak yang mulia.” (HR. Tirmidzi, dari sahabat Abu Hurairah dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani)

Syekh Prof. Dr. Abdurrazaq Al-Badr menerangkan hadis mulia ini,

فجعله النبي صلى الله عليه وسلم من أسباب دخول الجنة، وقرنه بالتقوى التي هي أعظم وصية

“Nabi shalallahu alaihi wa sallam menjadikan akhlak baik diantara sebab yang memasukkan seorang ke surga. Dan beliau sandingkan dengan takwa, yang merupakan wasiat yang paling istimewa.” (Lihat : Ahadits Al-Akhlak, karya Syekh Abdurrazaq, hal. 7)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berupa menggali hikmah mengapa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyandingkan akhlak baik dengan takwa, dalam jawaban singkat beliau tentang amalan yang paling banyak memasukkan orang ke surga,

جمع النبي صلى الله عليه وسلم بين تقوى الله وحسن الخلق، لأن تقوى الله تصلح ما بين العبد وبين ربه، وحسن الخلق يصلح ما بينه وبين خلقه، فتقوى الله توجب له محبة الله وحسن الخلق يدععو إلى محبته

“Dalam sabdanya ini, Nabi shalallahu alaihi wa sallam mengumpulkan antara takwa dan akhlak yang baik. Karena, takwa dapat memperbagus hubungan antara hamba dengan Tuhannya. Sementara akhlak baik dapat memperbagus hubungan hamba dengan sesama mahlukNya. Maka takwa adalah sebab seorang mendapatkan cintaNya. Dan akhlak yang baik menuntun seorang untuk dapat meraih cinta Allah.” (Lihat : Al-Fawaid, karya Ibnul Qayyim, hal. 54)

Ketiga, Nabi shalallahu alaihi wasallam cinta padanya.

Semakin baik akhlak seorang, semakin besar cinta Nabi shalallahu alaihi wasallam padanya. Dan semakin buruk akhlak, semakin besar pula murka Nabi shalallahu alaihi wasallam padanya.

Cinta dan murkanya Nabi, adalah cinta dan murkanya Allah ta’ala.

Keempat, menjadi orang yang dekat dengan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam pada hari kiamat.

Demikian pula hal ini, semakin baik akhlak seorang, semakin dekat tempatnya dengan Nabi shalallahu alaihi wasallam di hari kiamat. Dan semakin buruk akhlak, semakin jauh pula tempat seorang dari Nabi shalallahu alaihi wasallam di hari kiamat nanti. Betapa bahagia dan tenangnya hati, di saat mata orang-orang di hari itu terbelalak ketakutan. Karena dahsyatnya kiamat. Anda dapat berseri riang gembira dan tenang hatinya, karena di dekat anda ada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Kedua keistimewaan di atas, tersebut dalam sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang mulia,

إن من أحبكم إلي وأقربكم مني مجلسا يوم القيامة أحاسنكم أخلاقا

Sungguh orang yang paling aku cintai diantara kalian dan yang paling dekat tempatnya denganku di hari kiamat, adalah orang yang paling baik akhlaknya diantara kalian.” (HR. Tirmidzi, dinilai sahih oleh Syekh Al-Albani)

Kelima, menjadi sosok yang sangat berkesan di hati manusia.

Bukan uang, bukan kedudukan yang dapat mengambil hati manusia. Namun akhlak yang baik. Manusia jauh akan berkesan pada seorang yang luhur budi pekertinya, melebihi kesannya pada orang yang kaya atau punya jabatan. Anda sendiri bisa memutar sejarah hidup anda ke belakang. Kemudian lihatlah orang-orang yang membuat anda terkesan padanya; sebuah kesan yang jujur dari hati. Niscaya akan muncul dalam benak, wajah-wajah teduh yang dihiasi akhlak yang mulia. Seketika anda akan ingat, perilaku baiknya pada anda. Meski mungkin dia tidak punya uang atau kedudukan.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengamini hal ini dalam sabdanya,

إنكم لن تسعوا الناس بأموالكم ، ولكن يسعهم منكم بسط الوجه وحسن الخلق

Kalian tidak akan mampu mengambil hati manusia dengan harta kalian. Namun kalian bisa mengambil hati mereka dengan senyuman dan akhlak baikmu.” (HR. Al-Bazzar, dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib, no. 2661)

Selamat berjuang menjadi insan berakhlak baik.

Waffaqokumullah, semoga Allah memberi taufik dan kemudahan kepada penulis dan pembaca, untuk berakhlak mulia.

***

Referensi :

  • Ahadiits Al-Akhlaq, karya Prof. Dr. Abdurrazaq Al-Badr

Hamalatul Quran Jogjakarta,  23 Jumadal Ula1442 H


Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

Baca juga :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here