Ada Larangan Puasa Sehari Dua Hari Jelang Ramadhan

Larangan tersebut ada di dalam hadis riwayat Imam Bukhori dan Muslim, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

لا تقدموا رمضان بصوم يوم ولا يومين؛ إلا رجل كان يصوم صوما فليصمه

Jangan kalian dahului ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari. Kecuali seorang yang sudah biasa puasa sunah sebelumnya, silahkan puasa.”

Ada dua catatan pembahasan dari hadis di atas :

Pertama, makna larangan dalam hadis.

Hadis ini berisi tegas larangan puasa sehari atau dua hari jelang bulan Ramadhan. Namun ada perbedaan tafsiran ulama tentang makna larangan ini. Ringkasnya, pendapat yang kuat larangan ini bermakna haram. Karena :

– hukum asal larangan adalah haram, sampai ada dalil yang memalingkan kepada hukum di bawahnya yaitu makruh. Dalam hal ini tidak ada indikasi atau dalil lain yang mengarah ke situ.

– pemaknaan ini didukung oleh hadis lain yang semakna, yang tegas bermakna haram. Yaitu hadis dari sahabat Amar bin Yasir radhiyallahu’anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

من صام اليوم الذي يشك فيه الناس فقد عصى أبا القاسم صلى الله عليه وسلم

Siapa yang puasa di hari yang meragukan jelang Ramadhan, maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shalallahu alaihi wa sallam.” (HR. Tirmidzi dan Daruquthni)

Diantara Ulama yang menguatkan tafsiran ini adalah Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah,

واختلف العلماء رحمهم الله في هذا النهي هل هو نهي تحريم أو نهي كراهة ؟ والصحيح أنه نهي تحريم ، لاسيما اليوم الذي يشك فيه

“Para ulama -semoga Allah merahmati mereka- berbeda pendapat tentang makna larangan pada hadis tentang larangan puasa sehari atau dua hari Ramadhan, apakah makanannya haram atau makruh? Namun pendapat yang tepat, makna larangan tersebut adalah haram. Terlebih jika puasa dilakukan di hari yang meragukan apakah sudah tiba bulan Ramadhan atau belum.” (Syarah Riyadussholihin, karya Ibnu ‘Utsaimin 3/394)

Kedua, ada yang dikecualikan dari larangan dalam hadis.

Ada orang-orang yang diperbolehkan puasa meski di sehari atau dua hari jelang bulan Ramadhan, mereka adalah yang :

1. Yang biasa puasa sunah dawud.

2. Yang biasa Senin Kamis

Dalilnya adalah hadis di atas, ada orang-orang yang dikecualikan dari larangan. Yaitu,

إلا رجل كان يصوم صوما فليصمه

Jangan kalian dahului ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari. Kecuali seorang yang sudah biasa puasa sunah sebelumnya, silahkan puasa.”

3. Yang puasa di mayoritas hari-hari bulan Sya’ban. Sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shalallahu alaihi wa sallam, diceritakan oleh Ummu Salamah radhiyallahu’anha,

ما رأيت رسول صلى الله عليه وسلم صام شهرين متتابعين، إلا إنه كان يصل شعبان برمضان

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam puasa dua bulan berturut-turut kecuali puasa di bulan Sya’ban kemudian dilanjutkan puasa bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai dan Ibnu Majah)

Tidak mungkin Nabi shalallahu alaihi wa melakukan perbuatan yang haram. Ini menunjukkan bahwa bagi yang telah puasa di moyoritas hari Sya’ban, dibolehkan puasa menjelang ramadhan. Ukuran mayoritas adalah, puasa dimulai sejak pertengahan awal bulan Sya’ban.

Wallahua’lam bis showab.

Hamalatul Quran Jogjakarta, 29 Sya’ban 1442 H


Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here