Bismillah

Setelah bersama kita pelajari, bahwa qunut nazilah untuk mengusir wabah, seperti wabah corona disyariatkan, sekarang mari kita kaji tentang doa dan tatacaranya :

PENTING membaca ulasan sebelumnya : Hukum Qunut Nazilah Untuk Wabah Corona

Pertama, qunut nazilah boleh dilaksanakan di seluruh sholat fardhu. Namun paling sering Nabi melakukannya di sholat subuh, kemudian di sholat maghrib, isya, duhur, kemudian asar.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,

وكان هديه صلى الله عليه وسلم القنوت في النوازل خاصة ، وترْكَه عند عدمها ، ولم يكن يخصه بالفجر ، بل كان أكثر قنوته فيها “

Diantara petunjuk Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah, melaksanakan qunut nazilah untuk mengusir musibah tertentu (yang sedang dialami). Beliau meninggalkan qunut itu bila musibah telah hilang. Beliau tidak mengkhususkan qunut nazilah hanya di sholat subuh saja. Namun beliau qunut nazilah paling sering beliau lakukan di sholat subuh. (Zadul Ma’ad 1/273)

Kedua, doa qunut nazilah diucapkan pada saat bangkit dari ruku’ di raka’at terakhir (I’tidal).

Ketiga, Imam dan makmum disunahkan mengangkat tangan saat berdoa qunut nazilah.

Keempat, mengeraskan suara doa, meskipun dilakukan pada sholat-sholat yang lirih (sir), seperti duhur dan ashar.

Kelima, makmum disunahkan mengamini.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau berkata,

قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَصَلَاةِ الصُّبْحِ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ، إِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ، يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ، عَلَى رِعْلٍ، وَذَكْوَانَ، وَعُصَيَّةَ، وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam melakukan doa qunut nazilah selama satu bulan penuh secara berturut-turut di shalat duhur, ashar, maghrib, isya’, dan shubuh, pada raka’at terakhir setiap shalat. Yaitu setelah membaca sami’allahu liman hamidahpada raka’at terakhir. Beliau mendoakan kehancuran bagi beberapa kabilah dalam suku besar Sulaim; kabilah Ri’l, Dzakwan, dan Ushayyah. Para makmum di belakang beliau mengaminkan doa beliau.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Al-Hakim. Dinilai shahih oleh Ibnu Qayyim. Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Al-Albani menyatakan sanadnya hasan)

Keenam, tidak ada batasan waktu tertentu terkait pelaksaan qunut nazilah. Disunahkan sampai musibah (nazilah) nya hilang.

Ketujuh, doa qunut disunahkan singkat.

Sebagaimana keterangan dalam hadis-hadis Nabi shallallahu’alaihi wasallam tentang qunut nazilah, doa beliau singkat-singkat.

Kedelapan, tidak ada redaksi khusus untuk doa qunut nazilah.

Boleh berdoa dengan kalimat doa apa saja, asalkan berbahasa arab dan isi doa sesuai dengan musibah yang sedang dialami.

Syekh Muhammad Ali Farkhus (ulama senior di Aljazair) menjelaskan,

وليس للقنوت صيغة مُعَيَّنَة، وله أن يدعو في كلِّ نازلة بما يتوافق مع المقصود منها

Tidak ada doa khusus untuk qunut nazilah. Silahkan berdoa dengan doa yang sesuai dengan musibah yang sedang dialami dan tujuan yang diharapkan dari qunut nazilah.
(Dikutip dari laman web beliau : https://ferkous.com/home/?q=fatwa-992)

Contohnya terkait qunut nazilah untuk Wabah Corona :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الأَسْقَامِ

ALLAHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MINAL BAROSHI WAL JUNUUN WAL JUDZAAM WAMIN SAYYI-IL ASQOOM

“Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari penyakit belang, gila, kusta dan dari segala penyakit yang mengerikan.” (HR. Abu Dawud, Nasa-i dan Ahmad)

Atau..

اللهم ارفع عنا هذا الوباء، وعن جميع بلدان المسلمين, يا عزيز يا قهار يارب العالمين

ALLAHUMMAR FA’ ‘ANNA HADZAL WABAA’ , WA ‘AN JAMII’ BULDAANIL MUSLIMIN, YA ‘AZIIZ YA QOHHAR YA ROBBAL ‘AALAMIIN

“Ya Allah, angkatan wabah Corona ini dari negeri kami dan seluruh negeri kaum muslimin. Ya Tuhan kami yang maha mulia lagi maha kuasa, ya Tuhan pengatur semesta alam.”

Atau redaksi yang lain silahkan. Tidak ada redaksi doa khusus dalam qunut nazilah.

Baca juga : Doa Berlindung dari Virus Corona

Adapun doa qunut subuh atau qunut witir yang berbunyi Allahummahdina fiiman hadaiit… tidak dituntunkan dipakai untuk doa qunut nazilah.

Kesembilan, qunut nazilah boleh dilakukan oleh orang yang sholat sendirian (munfarid), tidak harus dilaksanakan dalam sholat berjama’ah, terlebih di kondisi darurat corona seperti saat ini.

Kesepuluh, jika qunut dilakukan dalam sholat munfarid (tanpa jama’ah) tetap disunahkan mengeraskan suara.

Wallahua’lam bis showab.

Hamalatul Quran Yogyakarta, 7 Sya’ban 1441 H


Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here