Bismilah..

Sebagian besar ulama (Jumhur) menerangkan bahwa dzikir-dzikir setelah sholat yang diajarkan Nabi shallallahu’alaihi wasallam, hanya disunahkan dibaca setelah sholat wajib, bukan untuk bacaan dzikir setelah sholat sunah.

Tentang bacaan dzikir setelah sholat wajib, bisa ada baca di sini: Zikir dan Doa Sesudah Shalat Fardhu

Imam Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah memberikan keterangan ketika beliau menjelaskan hadis tentang perintah bertasbih, tahmid dan takbir usai sholat. Dalam hadis tersebut terdapat penjelasan,

خلف كل صلاة

Bacalah dzikir-dzikir ini setiap kali Anda usai sholat.

Beliau menerangkan,

وظاهر قوله كل صلاة يشمل الفرض والنفل، لكن حمله أكثر العلماء على الفرض، وقد وقع في حديث كعب بن عجرة عندمسلم التقييد بالمكتوبة، وكأنهم حملوا المطلقات عليها

Tampak bahwa sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, “Bacalah dzikir-dzikir ini setiap kali Anda usai sholat.”, berisi perintah untuk membaca dzikir-dzikir usai sholat mencakup sholat wajib dan sunah. Namun mayoritas ulama menyimpulkan bahwa, bacaan-bacaan dzikir ini disunahkan dibaca setelah sholat wajib saja. Alasannya, hadis dari sahabat Ka’ab bin ‘Ujroh, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di sana terdapat tambahan keterangan pembatasan dzikir-dzikir tersebut hanya untuk sholat wajib saja. Mereka (jumhur ulama) membawa hadis-hadis yang mutlak kepada hadis Ka’ab bin ‘Ujroh tersebut. (Lihat : Fathul Bari, 3/80)

Apa Bacaan Dzikir Usai Sholat Sunah?

Dari sahabat Tsauban radhiyallahu’anhu beliau mengabarkan,

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا انصرف من صلاته استغفر ثلاثا, وقال: ((اللهم أنت السلام ومنك السلام, تباركت يا ذاالجلال والإكرام))

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bila usai dari shalat wajib, beliau membaca istighfar (astaghfirullaahal ‘azhiim) sebanyak tiga kali. Kemudian beliau membaca,

“allaahumma antas salaam waminkas salaam, tabaarakta ya dzal jalaali wal ikroom

(artinya: Ya Allah Eukaulah yang memberikan kedamaian, dariMu lah seluruh kedamaian, maha suci Eukau ya Allah Maha Gagah lagi Maha Pemurah)”. (HR. Muslim)

Inilah dua bacaan dzikir setelah sholat Sunah :

Pertama, Astaghfirullah 3 X.

Kedua, Allaahumma antas salaam waminkas salaam, tabaarakta ya dzal jalaali wal ikroom.

Dua bacaan dzikir di atas disunahkan dibaca usai sholat wajib maupun sholat sunah. Dibaca secara berurutan sesuai urutan di atas.

Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan,

التسبيحات المأثورة كلها بعد الفريضة، كان النبي يسمعه الصحابة ويعلمه الصحابة أما بعد النوافل ما في شيء … إلا الاستغفار، إذا سلم من النافلة يقول: أستغفر الله .. أستغفر الله .. أستغفر الله، اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام، أما الأذكار الأخرى كلها جاءت بعد الفريضة، أما هذا فهذا بعد الفرض والنفل، يقول ثوبان «كان النبي ﷺ إذا انصرف من صلاته استغفر الله ثلاثًا وقال: اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام رواه مسلم وغيره، ولم يقل: المكتوبة؛ فدل على أنه من كل صلاة يستغفر في النافلة والفرض.

Bacaan tasbih yang dijelaskan dalam hadis-hadis Nabi, disunahkan dibaca setelah sholat wajib. Dahulu Nabi shallallahu’alaihi wasallam memperdengarkan dzikir beliau sesuai sholat kepada para sahabat serta mengajarkan kepada mereka.

Adapun setelah sholat Sunah, tidak dituntutkan bacaan dzikir seperti ini (pent, dzikir-dzikir setelah sholat wajib), kecuali bacaan istighfar, jika seorang selesai dari sholat Sunah hendaknya dia membaca: astaghfirullah… astaghfirullah…. astaghfirullah. Kemudian membaca : Allaahumma antas salaam waminkas salaam, tabaarakta ya dzal jalaali wal ikroom.

Adapun dzikir-dzikir selain ini, hanya disunahkan dibaca setelah sholat wajib. Berbeda dua bacaan dzikir di atas, berlaku untuk sholat wajib dan sholat sunah. Sahabat Tsauban radhiyallahu’anhu mengatakan, “Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bila usai dari shalat wajib, beliau membaca istighfar (astaghfirullaahal ‘azhiim) sebanyak tiga kali. Kemudian beliau membaca,

“allaahumma antas salaam waminkas salaam, tabaarakta ya dzal jalaali wal ikroom.” (HR. Muslim)

Nabi tidak mengatakan dzikir ini hanya untuk sholat wajib saja. Menunjukkan bahwa bacaan ini juga disunahkan di semua sholat, wajib maupun sunah.”
(Dikutip dari: https://binbaz.org.sa)

Semoga dapat istiqomah mengamalkannya teman-teman.

Wallahua’lam bis showab.

Yogyakarta, Hamalatul Quran, 30 Rabiul Awal 1441 H

*Tulisan ini pernah dipublikasi oleh www.konsultasisyariah.com.


 

Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here