Bismillah

Pada artikel sebelumnya telah kami paparkan tentang keberadaan padang Mahsyar. Sekarang mari kita pelajari tentang suasana genting yang akan terjadi di padang Mahsyar. Semoga dapat menambah iman kita.

[1] Dibangkitkan dalam kondisi telanjang.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ إِلَى اللهِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan menuju Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menanyakan, “Apakah laki-laki dan wanita akan saling melihat satu sama lain?” 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

اَلأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ

“Keadaannya jauh lebih berat dari sekedar saling melihat satu sama lain.” (HR. Muslim)

Yang pertama kali dipakaikan pakaian adalah Ibrahim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَنْ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيْمُ

Sesungguhnya orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim.” (HR. Bukhari)

Pakaian yang akan dipakai pada hari kiamat, adalah pakain yang dipakai saat meninggal.

Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْمَيِّتُ يُبْعَثُ فِيْ ثِيَابِهِ الَّتِيْ يَمُوْتُ فِيْهَا

“Mayit akan dibangkitkan dengan pakaian yang dikenakannya ketika mati.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu. Dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shohiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3575)

 [2] Ramai dan padat manusia.

Pada hari itu, setelah ditiup sangkakala kebangkitan (tiupan ke 3) manusia dari kubur, manusia dengan jumlah yang tak terhitung banyaknya dan juga jin, akan digiring berbondong-bondong menuju padang Mahsyar.

Allah berfirman,

يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَىٰ نُصُبٍ يُوفِضُونَ

Pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia). (QS. Al-Ma’arij : 43)

خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُّنتَشِرٌ

Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seperti belalang yang berhamburan. (QS. Al-Qomar : 8)

Dalam hadis juga diterangkan tentang keramaian itu,

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرصة نَقِىٍّ

“Pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan di tanah putih kemerah-merahan, seperti tepung roti yang bersih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

[3] Matahari didekatkan satu mil.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan jarak matahari ketika itu,

تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ : فَوَاللهِ، مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ أَمْ الْمِيْلَ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ : فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا، وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ

“Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya keapada makhluk sampai satu mil.”

Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata,

“Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?” (HR. Muslim)

Baik satu mil berarti jarak ataupun celak, itu menunjukkan sangat dekatnya matahari ketika itu. Betapa panasnya. Padahal di bumi saat ini saja, yang jarak 149.597.870.700 meter, sudah sedemikian panas, sumuk. Andai didekatkan satu mil saja dari jarak itu, bumi ini bisa terbakar. Sungguh kondisi yang menakutkan.

[4] Jahanam akan didatangkan di padang Mahsyar.

Sebagaimana dikabarkan oleh Nabi shallallahualaihi wa sallam,

يؤتي بجهنم يومئذٍ لها سبعون ألف زمام، مع كل زمام سبعون ألف ملك

“Pada Hari Kiamat nanti Neraka Jahanam akan dibawa dengan 70 ribu tali penarik dan setiap tali itu ditarik oleh 70 ribu malaikat”. (H.R. Muslim).

Sehingga akan ada 4,9 Milyar malaikat yang akan menarik neraka jahanam untuk dipertontonkan di Padang Mahsyar. Betapa maha kuasa dan maha bersarnya Allah.

[5] Cemas yang luar biasa.

Kecemasan itu, akan tergambarkan pada wajah mereka. Di Padang Mahsyar nanti, ada yang wajahnya bersinar ceria, dan ada yang gelap penuh ketakutan.

Allah ta’ala berfirman,

يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ

Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. (QS. Ali Imran :106)

Bagaimana tidak cemas, sementara :

  • Jahanam diperlihatkan kepada mereka ketika itu.
  • Terik matahari begitu panas.
  • Mereka akan menemui sidang dengan Allah Rob semesta alam.

Bisa dibayangkan betapa mencekamnya kondisi ketika itu.

[6] Tenggelam dengan keringat.

Mereka akan mengalami panas dan berkeringat. Ada empat hal yang membuat kondisi saat itu sangat panas dan mengucurkan keringat :

  • Keramaian yang luar biasa
  • Jarak matahari 1 mil.
  • Jahanam didatangkan.
  • Perasaan takut dan cemas.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.” (HR. Muslim)

[7] Lupa keluarga.

Saat kondisi terdesak, siapa manusia yang paling kita harapkan pertolongannya? Ayah ibu adik kakak dan seluruh keluarga atau rekan kita yang memiliki pengaruh saat di dunia. Di padang mahsyar nanti, orang-orang akan bergegas mencari keluarganya, sahabatnya, berharap pertolongan dan mereka. Namun….

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ * وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ * وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ* لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ

Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.  (QS. Abasa : 34-37)

[8] Menunggu lama.

Sehari = lima puluh ribu tahun. Betapa lamanya mereka menunggu. Allah berfirman,

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.(QS. Al-Ma’arij : 4)

Maksudnya, kadar waktu saat Allah ta’ala menyidang makhluk-makhluk di hari kiamat nanti adalah satu hari, yang setara dengan lima puluh ribu tahun hari-hari dunia. Keterangan ini dipaparkan oleh Ikrimah, Qotadah, Ad Dhohak dan Ibnu Zaid. (Al-Hayah Al Akhiroh 1/257).

Yang Akan Merasakan Kegentingan Itu

Waktu menunggu yang sangat lama ini, demikian pula segala kejadian mencekam di atas, hanya akan dialami oleh orang-orang kafir dan juga para pendosa sesuai kadar dosa mereka.

Syekh Sholih Al Munajid menerangkan,

وعلى الكافرين، (فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ * عَلَى الْكَافِرِينَ غَيْرُ يَسِيرٍ) سورة المدثر 9-10. وأهل المعاصي والفجار وأهل الكبائر عليهم كذلك من طول ذلك اليوم، عليهم صعوبة شديدة بالغة

“Bagi orang-orang kafir hari kiamat itu adalah : Hari itu adalah hari- hari yang sangat sulit bagi orang-orang kafir. (QS. Al Muddattsir : 9-10) Demikian bagi para pelaku maksiat dan orang-orang pendosa, mereka juga akan mengalami waktu yang begitu lama di hari Hisab kiamat nanti. Mereka akan mengalami kesusahan yang sangat. ” (Muhadoroh Ilmiyah berjudul : An Najah An Najah Iqtarobatul Ahwal)

Kondisi Orang – Orang Beriman

Adapun bagi orang yang beriman, waktu tunggu mereka di padang Mahsyar, hanya sebentar, dikabarkan oleh Nabi shallallahu’laihi wa sallam,

يوم القيامة على المؤمنين كقدر ما بين الظهر والعصر

Hari kiamat bagi orang-orang beriman, hanya selama waktu antara duhur dan ashar. (HR. Al Hakim).

Mereka juga akan terhindar dari segala kondisi mencekam di hari kiamat. Mereka merasakan kebahagiaan dan bergelimang kenikmatan di padang Mahsyar, sebelum mereka masuk ke surga.

مَن جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِّنْهَا وَهُم مِّن فَزَعٍ يَوْمَئِذٍ آمِنُونَ

Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya. Mereka akan merasakan aman tenteram dari pada huru hara yang dahsyat pada hari kiamat. (QS. An Naml : 89)

Semoga kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat…

Wallahua’lam bis showab.

***

Referensi :

  • Al Hayat Al Akhiroh, karya Dr Gholib ‘Awaji, Terbitan : Darul ‘Ashriyah.
  • Muhadoroh Ilmiyah yang disampaikan Syekh Sholih Al Munajid (pengajuh Islamqa), berjudul : An Najah An Najah Iqtarobatul Ahwal.

Yogyakarta,  Hamalatul Quran, 23 Robiul Awal 1441 H

Baca Juga:


Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here